Pesawat C-295M/CN-235 TNI AU (photo : Viva)
TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia menyatakan siap membuat tiga unit pesawat angkut CN-295 pada 2014. Tiga unit itu merupakan pesawat ketujuh, kedelapan, dan kesembilan. “Proses perakitan akhir dan bagian ekor akan dibuat PT Dirgantara,” kata Direktur Aerostruktur PT Dirgantara Indonesia, Adi Alisjahbana, di Skuadron II Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2012.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia menyatakan siap membuat tiga unit pesawat angkut CN-295 pada 2014. Tiga unit itu merupakan pesawat ketujuh, kedelapan, dan kesembilan. “Proses perakitan akhir dan bagian ekor akan dibuat PT Dirgantara,” kata Direktur Aerostruktur PT Dirgantara Indonesia, Adi Alisjahbana, di Skuadron II Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2012.
Dalam kerja sama dengan Airbus Military Spanyol, Adi
menjelaskan, porsi pekerjaan Dirgantara semakin meningkat. Dari sembilan unit
pesawat, enam unit dibuat di Airbus Military Spanyol dan tiga unit lainnya
dibuat di Indonesia.
"Nantinya ada kolaborasi, 40 persen konten lokal, yakni bagian ekor
pesawat, dan final assembling," kata Adi.
Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang generasi baru
dengan perlengkapan seperti digital avionic dan full glass cockpit. Pesawat
versi militer ini mampu membawa 9 ton kargo dan 71 personel.
Pesawat ini mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki
dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot atau 480 kilometer per jam. Dengan
dua mesin Turboprop Pratt dan Whitney Canada, pesawat ini mampu lepas landas
dan mendarat di landasan pendek, yaitu 670 meter.
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pesawat
CN-295 akan menambah kekuatan operasi militer perang dan operasi militer selain
perang. Ia berpesan agar TNI Angkatan Udara bisa memelihara armada militer ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar